Melangkah Bersama, Berbagi Asa: Mengenang Semangat Informatics Charity Run 2022

Ingatkah Anda, aroma semangat yang memenuhi udara di penghujung tahun 2022? Bukan hanya sekadar desiran angin, tapi riuh rendah obrolan di grup WhatsApp, decit sepatu di aspal dan tanah, serta detak jantung yang berpacu demi satu tujuan mulia. Ya, kala itu, kita, keluarga besar Informatika ITB, tengah merayakan tonggak emas #40TahunInformatika, dan dalam balutan euforia itu, lahirlah sebuah inisiatif yang tak hanya menggerakkan raga, tapi juga hati: Informatics Charity Run 2022.

Acara ini, digagas oleh Ikatan Alumni Informatika (IAIF) ITB, memang dirancang untuk menyambung kembali tali silaturahmi antara alumni Teknik Informatika (IF) dan Sistem Teknologi Informasi (STI) ITB, bahkan dengan para pegiat lari di masyarakat umum. Tapi lebih dari itu, ada satu misi besar yang melekat di setiap langkah kaki kita: berdonasi di bidang pendidikan, menyalurkan bantuan melalui Program Beasiswa ALIF (Alumni Informatika) untuk membantu biaya kuliah dan biaya hidup adik-adik mahasiswa IF dan STI ITB yang membutuhkan.

Dan tahukah Anda? Dari semangat kebersamaan ini, IAIF berhasil menggalang dana sebesar Rp 354.341.551. Angka ini merupakan total donasi dari berbagai sumber, dengan Rp 144.515.126 di antaranya adalah total donasi individu yang terkumpul khusus untuk Beasiswa ALIF melalui platform Kitabisa dan BeyondRun. Sebuah pencapaian luar biasa yang menunjukkan kekuatan kolektif kita!

Beasiswa ALIF sendiri bukan barang baru. Program ini sudah menjejakkan kakinya sejak 2012, berawal dari patungan seribu rupiah per hari per alumni. Bayangkan, jika seribu alumni aktif bergerak, 350 juta rupiah bisa terkumpul setiap tahunnya! Hingga tahun ajaran 2021/2022, program ini telah menyentuh 325 mahasiswa dengan total beasiswa yang disalurkan mencapai 3,4 miliar rupiah. Jadi, Informatics Charity Run 2022 ini bukan sekadar estafet, tapi bagian dari napas panjang kepedulian IAIF.

Tentu saja, kompetisi tetap jadi bumbu penyemangat. Ada penghargaan untuk Top Finishers dan Challenge Angkatan yang memicu rivalitas sehat dan kebanggaan almamater. Jersey eksklusif menanti para juara. Ingat kan, bagaimana grup angkatan mendadak ramai luar biasa?

Berikut adalah beberapa di antara mereka yang menorehkan nama di puncak leaderboard:

Top Distance Communities:

  • Rank 1 : IF 2004
  • Rank 2 : IF 1995
  • Rank 3 : IF 1994

Top Pace Communities:

  • Rank 1 : IF 2002
  • Rank 2 : IF 1993
  • Rank 3 : IF 2003

Top Elevation Communities:

  • Rank 1 : IF 2004
  • Rank 2 : IF 1994
  • Rank 3 : IF 1995

Top Participants (%) Communities:

  • Rank 1 : IF 1994
  • Rank 2 : IF 1985
  • Rank 3 : IF 1995
  • Rank 4 : IF 1991
  • Rank 5 : IF 1986

Top Fundraiser Communities:

  • Rank 1 : IF 2004
  • Rank 2 : IF 1990
  • Rank 3 : IF 1994
  • Rank 4 : IF 1995
  • Rank 5 : IF 1996

Dan jangan lupakan tim-tim dahsyat yang bersaing ketat untuk team rewards!

Top Distance Teams (Alumni):

  • Rank 1 : BukanPelariBiasa
  • Rank 2 : N96rIF n96rIF sedap
  • Rank 3 : 9oOo9LeEe

Top Pace Teams (Alumni):

  • Rank 1 : iFaster
  • Rank 2 : Ban Dalem 3
  • Rank 3 : Tubes Ceria

Top Elevation Teams (Alumni):

  • Rank 1 : BukanPelariBiasa
  • Rank 2 : AGHIA
  • Rank 3 : Informaniacs01

Riuhnya Grup WhatsApp dan Gelak Tawa di Lintasan Virtual – Cerita di Balik Langkah Kaki

Di balik setiap kilometer yang dicatat, ada kisah, tawa, dan keringat yang tak terlupakan. Maureen (IF95) merasakan betul bagaimana acara ini “mempertemukan kembali teman-teman IF yang sudah lama tidak pernah kontak.” Timnya, BPB, jadi super solid, saling mengisi, sampai terharu walaupun belum sempat kopi darat. Ia yang awalnya cuma berani janji 20 km per minggu, malah “kebablasan” jadi banyak karena semangat tim yang luar biasa.

Ada juga Ivan Kurniawan (IF04) yang awalnya cuma “niat untuk team Hore ajah, gampang lah 8 kilo doang.” Eh, tahu-tahu langsung juara 1 di awal, meski disalip-salip selanjutnya. Jadilah dia ambisius mengejar! “Temen-temen gw 100K-an while gw 5 kilo ajah… malu dong,” kelakarnya. Akhirnya, Ivan dan tim beralih mengejar elevasi karena “buka pintu rumah aja langsung tersaji bukit dan tanjakan.” Rutinitasnya berubah: “Saling checking in dan semangatin tiap hari, kepo-kepoin competitor ini menjadi makanan dan rutinitas tiap hari, ‘ayo nanjak!’, ‘let’s destroyy’ adalah kalimat sehari-hari ha ha.” Hasilnya, Top 2! Luar biasa!

Siti Novita Sari (IF91) bercerita bagaimana grup WhatsApp mendadak semarak lagi. Mereka saling “ngomporin” untuk rutin setoran lari atau jalan. Emoticon api membara bersliweran. Julukan-julukan lucu pun bermunculan: Tumpal Sihombing jadi “Kopaja Sihombing”, Januar Simarmata jadi “Metromini Simarmata” karena saingan adu setoran. Para pelari papan bawah dijuluki “Odong-odong”, dan yang jarang setor “sedang turun mesin”. Angela Dwi Pangestika, mantan perenang nasional, dibecandain habis-habisan: “Ini lomba lari bukan lomba renang!” Pokoknya, riuh!

Sementara itu, Ayi Purbasari (IF90) berbagi cerita timnya yang “geje” tapi penuh totalitas. “Angkatan kami bikin banyak tim, semua orang ditulis namanya. Lalu diskusi ngasih nama tim. Gak jelas kenapa musti funky fuzzy fancy fluffy.. furious.” Mereka sampai bikin “kaos kolonel” desain sendiri, lengkap dengan wajib setor foto dan video “kolonel around the world” (kolonel itu kambing, maskot OS masa lalu mereka!). Sayangnya, video kompilasi keren mereka terlewat tanggal submit. “Mmg gak jelas lah kami ini. Geje. Terlalu semangar dalam pernak-pernik, lalu larinya bagaimana? 🤔” Tapi justru kegajean inilah yang membuat cerita mereka begitu otentik dan kocak.

Cerita-cerita lain juga tak kalah seru: Baqir (IF95) yang dihantui target juara, Jimmi (IF95) yang “tiba-tiba terima setoran tengah malam 😂,” Anthony (IF04) yang pertama kali bangun jam 4 pagi untuk jalan, Syawal Saputra Nr yang dikejar anjing saat lari, Harmaji (IF00) yang diliatin orang mondar-mandir di tempat makan, hingga Alfin (IF99) yang tak menyangka kemenangan ditentukan oleh “para emak yang baru jadi pelari di event ini… wkwkwk.” Ada juga Ido (IF04) yang niat ngejar jarak malah dapat pace podium, dan Heydarul Humam (IF90) yang mendadak jadi “debt collector” untuk nagih setoran. Semua kisah ini menunjukkan betapa Informatics Charity Run 2022 telah menjadi sebuah panggung, tempat kita semua bisa jadi bintang dalam cerita masing-masing.

Jejak Positif yang Terukir – Manfaat yang Melampaui Garis Finish

Lebih dari sekadar memecahkan rekor pribadi atau menorehkan nama di leaderboard, Informatics Charity Run 2022 meninggalkan jejak positif yang mendalam. Banyak alumni melaporkan adanya perubahan positif dalam rutinitas olahraga mereka. Baqir (IF95), Puspa (IF00), Harmaji (IF00), Joshua (IF12), dan Wikan (IF95) sepakat bahwa acara ini berhasil membuat olahraga jadi rutin. Puspa (IF00) bahkan merasakan “super fun sekaligus develop rutinitas untuk olahraga setelah sekian purnama mager :).” Ivan Kurniawan (IF04) merasa staminanya meningkat dan lebih segar, bahkan jadi bisa lari tiap hari, walau cuma 2 kilo dan setengah jam. Siti Novita Sari (IF91) tak ragu menyatakan, “Semua tim 91 sepakat Informatics Charity Run 2022 berhasil memaksa dan bikin nagih utk rutin lari atau jalan kaki.” Bahkan Ido (IF04) jadi “seneng lari nanjak :D.” Dan Maureen (IF95)? “Sepertinya saya merasa agak kurusan dikit, hahaha.” Sebuah bonus yang patut dirayakan!

Selain manfaat fisik, dampak sosial dan emosionalnya juga tak kalah berharga. Acara ini berhasil menyambung kembali tali silaturahmi yang lama putus. Grup-grup WhatsApp angkatan mendadak hidup dan ramai kembali. Jimmi (IF95) menyebutnya “Nyaman dan Ngangenin.” Heydarul Humam (IF90) bangga karena “membuat teman yang tadinya mager jadi gerak.” Sementara Ayi Purbasari (IF90) menegaskan bahwa bagi angkatannya, setiap event seperti ini adalah kesempatan untuk “menguatkan persaudaraan.” Singkatnya, event ini berhasil menciptakan ekosistem positif yang menggabungkan kesehatan fisik, kebersamaan, dan kepedulian sosial dalam satu paket yang seru dan berkesan.

Menatap 2025: Semangat Baru, Tantangan Baru!

Melihat kembali Informatics Charity Run 2022, kita tidak hanya mengenang sebuah lomba lari virtual, tapi juga merayakan kebersamaan, semangat juang, dan kepedulian yang tak lekang oleh waktu. Setiap langkah yang kita ambil kala itu adalah sebuah donasi, setiap interaksi di grup adalah penguat tali persaudaraan, dan setiap tawa adalah pengingat bahwa kita adalah bagian dari keluarga besar yang luar biasa.

Kini, dengan semangat yang sama, bahkan mungkin lebih membara, mari kita sambut Informatics Charity Run 2025! Bersiaplah untuk inovasi baru, tantangan yang lebih seru, dan tentu saja, peluang untuk kembali melangkah bersama, berbagi asa, dan menciptakan kenangan indah lainnya.

Sampai jumpa di garis start, alumni! Mari berlari, bergerak, dan berbagi, bersama-sama.

Anggriawan Sugianto
IF 2004

Leave a comment