Karnaval Informatika 2022, Sebagai Bagian Rangkaian Acara 40 Tahun Pendidikan Informatika

Di tahun 2022 ini, pendidikan informatika Indonesia genap memasuki usia 40 tahun. Untuk memperingati hal tersebut, Ikatan Alumni Teknik Informatika ITB (IAIF ITB) berinisiatif mengadakan beberapa rangkaian acara. Acara pertama yang sudah diselenggarakan antara lain: peluncuran logo 40 tahun pendidikan informatika dan penyelenggaraan talkshow “Masa Depan Talenta Digital Indonesia” yang sudah diadakan pada tanggal 10 Agustus 2022 lalu.

Untuk semakin menyemarakkan usia 40 tahun pendidikan informatika di Indonesia, IAIF ITB bersama komunitas & startup di indonesia kembali mengadakan acara yang diberi nama “Karnaval Informatika”. Acara ini diselenggarakan pada hari minggu, 30 Oktober 2022 di Saung Angklung Udjo, Bandung. Pada Karnaval Informatika 2022 ini, mengusung tema konferensi, komunitas, konser & selebrasi. Rangkaian acaranya antara lain: charity run, konferensi, dan konser.

Tujuan diadakannya Karnaval Informatika ini adalah untuk merayakan berbagai inovasi teknologi di bidang Informatika dalam bentuk pameran teknologi, konferensi dan talkshow yang akan membahas perkembangan talenta digital Indonesia. Acara ini tidak hanya dihadiri oleh alumni teknik informatika ITB, tetapi juga mengundang hampir seluruh universitas dengan jurusan teknik informatika di Kota Bandung dan sekitarnya. Acara ini juga diikuti dan didukung oleh komunitas dan startup di Indonesia.

Rangkaian kegiatan Karnaval Informatika ini dibuka dari pukul 07.00 WIB dengan acara charity run untuk penggalangan dana beasiswa. Lalu pada pukul 10.00 acara dilanjutkan dengan talkshow yang diisi oleh pembicara-pembicara ahli di bidang teknologi dan informatika. Pembicara yang hadir pada kegiatan ini antara lain: Risman Adnan (CTO Samsung Research), Bambang Riyanto (Co-Founder KORIKA), Ayu Purwarianti (Kepala Pusat Kecerdasan Artificial ITB, Co-founder Prosa.ai), Soleh Ayubi (Chief Digital & Transformation Biofarma), Dessi Puji Lestari (Kaprodi Teknik Informatika ITB), Yuli Cahyono (Ketua IAIF ITB), dan Dondy Bappedyanto (CEO Biznet Cloud).

Selain itu hadir juga beberapa pembicara lain seperti: Jessi Febria (PetaNetra), Ibnu Sina Wardy (GITS Indonesia), Giovanni Sakti (GoTo Financial), Petra Barus (Kuncie), Gilang Nur Rahman (Everidea), Nadhira Ayuningtyas (StealthStartup), Zakka Fauzan (eFishery), Prasetyo Wicaksono (Tiket.com), Tiffany Adrianna (Google), Muhammad Ghiffary (GovtechEdu), Muhammad Imran (IDCloudHost), dan Puja Pramudya (Alkademi).

Sesi diskusi mengangkat tema “Krisis Talenta Digital” yang dibuka dengan pembahasan dari Puja Pramudya (Chief of Curriculum Alkademi). Beliau menyampaikan bahwa berdasarkan riset di tahun 2015, pada tahun 2030 dunia akan kekurangan 9 juta talenta digital sehingga membutuhkan suatu kolaborasi talenta. “Untuk menuju Indonesia 3M (Mapan, Mulya, dan Manfaat) membutuhkan sebuah kerangka Colloseum of Digital Civilization dengan puncak atas adalah DIGITOPIA yang didukung tiga pilar yaitu Teknologi, AI, dan Kolaborasi”, ujarnya.

Selanjutnya diskusi dilanjut oleh Dessi Puji Lestari (Kaprodi Teknik Informatika ITB), beliau berujar bahwa fokus Informatika pada kampus Jatinangor berbeda dengan di kampus Ganesha. “Di Jatinangor, Informatika akan berfokus pada sisi industrinya sehingga masih membutuhkan alumni-alumni yang berkaitan untuk saling berbagi kepada mahasiswa di sana”, ucapnya. Sementara itu, Yuli Cahyono selaku Ketua IAIF menjelaskan bahwa saat ini masih banyak sekali perusahaan yang membutuhkan talenta digital pada usia Informatika di Indonesia yang sudah mencapai 40 tahun.

Selanjutnya diskusi disambung oleh Bambang Riyanto (Co-Founder KORIKA) yang menyampaikan lima bidang prioritas yaitu: layanan kesehatan, pendidikan & riset, reformasi birokrasi, ketahanan pangan, dan mobilitas & kota cerdas. Sedangkan Risman Adnan (CTO Samsung Research) menjelaskan bahwa saat ini perkembangan teknologi berada dalam masa golden time, dimana kita harus mengejar apa saja yang saat ini berkembang seperti: IOT, Big Data, dll.

Sesi diskusi dilanjutkan dengan pembahasan dari Dondy Bappedyanto (CEO Biznet Cloud), beliau mengatakan bahwa saat ini mencari orang untuk infrastruktur cukup sulit, dan jika ada mereka hanya sebatas bisa mengoperasikan. “Fundamental tetaplah penting tetapi jangan lupakan tentang kemajuan teknologi”, ujarnya. Sementara itu, Soleh Ayubi (Chief Digital & Transformation Biofarma) menuturkan, dari BUMN sudah melakukan beberapa digital training antara lain: kerjasama bidang pendidikan, pelatihan, dan pengembangan SDM dengan talenta digital Vokasi dan S1, juga membuka kesempatan magang bagi siswa SMK/ SMA dan mahasiswa terutama yang berasal dari jurusan Informatika.

Selain talkshow, terdapat juga beberapa perusahaan yang memamerkan karyanya antara lain: Alkademi, eFishery, ParagonCorp, idCloudHost, Goers, GITS Indonesia, Agate, Imami Prima, RGB Jam, Feedloop, Akhadani, Kuncie, Cargoshare, Lapangbola, Rumah Amal Salman, Marsiajar dan PetaNetra. Setelah keseluruhan acara tersajikan, kegiatan Karnaval Informatika 2022 dilanjutkan sekaligus ditutup dengan konser dari Pusakata.

Leave a comment